PENDAHULUAN
Salah satu cara meningkatkan mutu
pelayanan adalah meningkatkan mutu hubungan antar manusia. Perawat dalam
melaksanakan asuhan dan pelayanan
keperawatan selalu berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain termasuk klien
dan keluarganya, tim perawat dan tim kesehatan.
Komunikasi merupakan wahana yang sangat penting untuk
mengantisipasi dan menyelesaikan masalah praktek klinik yang dapat menghambat
pembelajaran praktek klinik. Untuk itu, makalah ini merupakan suatu ringkasan
mata kuliah KDK I khususnya keseluruhan materi komunikasi yang telah di ajarkan
oleh tim Dosen PSIK. Adapun penulisan ini, dimaksudkan untuk melengkapi tugas
ahir perkuliahan KDK I.
KOMUNIKASI
Komunikasi : adalah proses penyampaian imformasi dari suatu
sumber imformasi ke suatu tujuan. ( Redfield, 1958 ).
Proses
yang mencakup pemindahan ide-ide dan penyalinan ide secara cermat untuk
menimbulkan tindakan yang menuju arah
tercapainya tujuan bersama secara efektif. ( Scott, 1962 )
Unsur - unsur dalam berkomunikasi
:
A Comunicator : pemberi berita
Transmits : yang menyampaikan
Messages : berita -berita
A Comunicatee : penerima berita
Response : reaksinya
Hambatan / kendala dalam komunikasi
·
Perbedaan
pengalaman-pengalaman, kultur, sosial dan pendidikan
·
Kwalitas hubungan ( percaya / tidak percaya )
·
Emosi - ketakutan / terancam
·
Perbedaan nilai/standart
·
Faktor situasi - ribut/berisik
·
Perbedaan status
·
Cacat fisik
·
Lain-lain mis : struktur organisasi
SISTEM KOMUNIKASI
Hubungan antar manusia adalah
kontak antar individu dengan individu lain melalui komunikasi baik secara
verbal maupun non verbal. Adapun bentuk komunikasi dapat
dibedakan sebagai berikut :
·
Komunikasi
Intrapersonal : yaitu komunikasi individu dengan dirinya sendiri
·
Kominikasi
Interpersonal : yaitu komunikasi antara individu
·
Komunikasi
Kelompok : yaitu komunikasi kelompok kecil dengan anggotanya
·
Komunikasi
Massa : yaitu komunikasi antara individu
dengan sekelompok besar
orang ( sifatnya searah ).
Proses dalam penerimaan
imformasi akan dibedakan sebagai berikut :
·
Sensasi
: bagaimana alat indera dalam menerima imformasi dari
lingkungannya
·
Persepsi : Pengalaman
tentang obyek, peristiwa, kesimpulan dari imformasi,penafsiran pesan
·
Memori
: Proses perekaman ( encoding ) penyimpanan dan pemanggilan
·
Berfikir : Proses
sensasi, persepsi dan memori
Jenis - jenis komunikasi
·
Komunikasi
tehnilogi : komunikasi yang menggunakan sarana yang
dikembangkan oleh tehnologi.
·
Komunikasi
Mass Media : Komunikasi yang sifatnya cenderung satu arah, tetap
memberikan pesan.
·
Komunikasi
Verbal
·
Komunikasi
Non verbal.
Prinsip-prinsip untuk meningkatkan
akurasi dan kejelasan komunikasi
·
Prinsip Relevansi : pesan yang
relevan dengan tujuan/keinginan pendengar
·
Prinsip simplicity : menurunkan
isea-idea secara sederhana
·
Prinsip Definition : di definisikan
·
Prinsip struktural : menyusun pesan
teratur agar mudah dimengerti
·
Prinsip Repitition : pengulangan
dalam pesan
·
Prinsip Comparison dan Contrast :
menjalin hubungan baru, ide baru yang
dari tidak dikenal menjadi dikenal
·
Prinsip Emphasisi : memfokos pada
hal-hal yang vital/esensial
Petunjuk untuk listening
·
Berhenti bicara
·
Permissiue environvement
·
Tunjukan bahwa anda ingin mendengar
·
Hindari gangguan-gangguan/tenang
·
Empati
·
Penuh perhatian cukup waktu, jangan
memotong
·
Jaga emosi
·
Jangan banyak argumentasi
·
Pertanyaan
Faktor-faktor efektivitas dalam
berkomunikasi
A.
KWALITAS KOMUNIKATOR
Kemampuan
berfikir :
·
Untuk menemukan data/bahan
komunikasi
·
Menafsirkan dan memilih yang
bermanfaat
·
Menyampaikan dengan tepat
Bermental
baik :
·
Mengindahkan peraturan dan
ketentuan
·
Jujur
B.
TEHNIK KOMUNIKASI
a.
Data Komunikasi :
·
Benar : yang dapat memberikan
pengertian yang baik, memenuhi syarat, jujur, apa adanya dan adil
·
Waktu : up to date, data yang masih
hangat
·
Tempat : relevansi dengan bidang
pekerjaan
b.
Penyampaian Imformasi :
·
Kejelasan ( Clarify ) : kalimat
terang dan tidak berbelit-belit, singkat jelas dan kata-katanya tepat
·
Consistency : Penyampaian tidak
bertentangan dan berkesatuan bulat, isi sesuai dengan tujuan
·
Adequacy : cukup sesuai dengan
kebutuhan
Peningkatan Komunikasi
·
Coba untuk
klarifikasi ide-ide sebelum berkomunikasi
·
Tujuan komunikasi harus jelas
·
Perhatiakan keadaan fisik dan
mental
·
Konsultasi dengan orang yang tepat
·
Penuh
perhatian dan terarah pada saat berkomunikasi
·
Ambil kesempatan yang baik dan
tepat
·
Menilai hasil komunikasi
·
Komunikasi sekarang - besok dan
seterusnya
·
Memberikan support
·
Dapat menjadi pendengar yang baik
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM BIMBINGAN KLINIK KEPERAWATAN
Hubungan terapeutik perawat dengan klien dibagi dalam
empat fase :
Fase Pra
Interaksi : dimulai sebelum kontak pertama
dengan klien, perawat mengeksplorasi perasaan , fantasi dan ketakutannya,
sehingga kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan hubungan dengan kliem
dapat dipertanggung jawabkan
Fase
Perkenalan dan Orientasi : fase ini
dimulai dengan pertemuan pertama dengan klien,
hal utama yang perlu dikaji adalah alasan klien minta pertolongan yang akan
mempengaruhi terbinanya hubungan perawat dan klien
Fase Kerja : perawat dan klien mengeksplorasi stresor yang tepat
dan mendorong perkembangan kesadran diri dengan menghubungkan presepsi, pikiran
, perasaan dan perbuatan klien. Perawat membantu klien mengatasi kecemasan ,
meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab diri sendiri; dan mengembangkan
mekanisme koping yang konstruktif ke arah prilaku yang adaptif.
Fase Terminasi : Merupakan fase yang sangat sulit dan penting dari
hubungan terapeutik. Rasa percaya dan hubungan intim yang terapeutik sudah
terbina optimal, perawat harus mengahiri tugas atau klien pulang, difase ini
akanterjadi perasaan kehilangan.
Perawat pada setiap fase proses
berhubungan
Fase
|
Tugas
|
Pra Inter aksi
Perkenalan atau orientasi
Kerja
Terminasi
|
·
Eksplorasi perasaan, fantasi
dan ketakutan sendiri
·
Analisa kekuatan kelemahan profesional diri
·
Dapatkan data tentang klien
jika mungkin rencanakan pertemuan pertama
·
Tentukan alsan klien minta pertolongan
·
Bila rasa percaya, dan
penerimaan komunikasi terbuka, rumuskan kontak bersama
·
Eksplorasi pikiran, perasaan
dan perbuatan klien
·
Identifikasi masalah klien
·
Rumuskan tujuan dengan klien
·
Eksplorasi stresor yang tepat
·
Dorong perkembangan kesadaran diri klien dan
pemakaian mekanisme koping yang konstruktif
·
Atasi penolakan prilaku adaptif
·
Ciptakan realitas perpisahan
·
Bicarakan proses terapi dan
pencapaian tujuan
·
Saling mengeksplorasi
perasaan perpisahan, penolakan , kehilangan , sedih, marah dan prilaku lain
|
Untuk
melaksanakan fasa-fase tersebut diatas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah I
: Perencanaan dan pemilihan trategi :
·
Kumpulkan data yang ada
·
Identifikasi
kegiatan yang sudah ada serta hambatannya
·
Tetapkan sasaran dan tujuan
·
Kumpulkan data baru
·
Tetapkan target sasaran/penerima
·
Bina sistim hubungan dengan target
·
Kaji sumber daya
·
Rancang strategi komunikasi
Langkah II
: Pemilihan media dan materi
·
Identifikasi pesan dan materi
·
Keputusan membuat materi baru
·
Pilih media
·
Peran perorangan
Langkah III : Buat materi uji coba
·
Buat dan uji konsep pesan
·
Buat rancangan materi
·
Metoda uji coba
·
Uji coba
·
Gunakan hasil uji coba
Langkah IV
: Implementasi Program
·
Siapkan untuk memperkenalkan
program
·
Pertahankan dan kontrol jalannya
program
·
Lakukan proses evaluasi
·
Kerja sama lintas sector
Langkah V
: Kaji Keberhasilan
·
Kaji keberhasilan
·
Evaluasi hasil
·
Dampak
·
Elemen-elemen evaluasi
Langkah VI
: Umpan balik untuk menyempurnakan program
·
Gunakan semua yang didapat selama
proses
·
Perbaiki program
·
Berbagi pengalaman
HUBUNGAN
DENGAN TIM KESEHATAN LAIN
Perawat di klinik sering tidak
peduli dengan peserta didik, menganggap
mereka tenaga tambahan. Demikian pula Dokter serta tenaga lain, pada situasi
seperti ini tentu tujuan praktek klinik membina hubungan kerja yang profesional
dengan tim kesehatan lain tidak dapat tercapai.
Pembimbing klinik sangat berperan penting
untuk menjembatani hubungan perawat dengan tim kesehatan lain.
Hubungan terapeutik perawat dan
klien
Adalah
hubungan kerjasama yang ditandai dengan tukar menukar prilaku, perasaan ,
pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang terapeutik ( Stuard
dan Sundeen,1991 ). Oleh karena itu, karateristik yang perlu dimiliki
perawat adalah :
1.
Sadar
akan dirinya : Perawat mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Ia
dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2.
Analisa
perasaan sendiri : Perawat perlu terbuka dan sadar
terhadap perasaannya serta mengontrol agar Ia dapat menggunakan secara
terapeutik.
3.
Klarifikasi
Nilai : Hubungan perawat - klien merupakan hubungan timbal
balik, tetapi kebutuhan klien merupakan fokus utama. perawat perlu menyadarai
nilai-nilai yang dimiliki, misalnya kepercayaan , ikatan keluarga, aspek
seksual agar tidak merugikan klien.
4.
Contoh
peran ( role model ):
Perawat dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan kehidupan pribadi, tidak
didominasi oleh konflik,stress yang maladaptif, memperlihatkan adaptasi yang
sehat, bertanggung jawab terhadap prilakunya, berperan sebagai contoh bagi
klien.
Dengan memiliki karakteristik diatas
diharapkan perawat dapat mengembangkan sikap terapeutik yang mendukung dan
menolong klien.
Sikap atau respon perawat yang perlu
dikembangkan dalam berhubungan dengan
klien adalah :
Ikhlas :
dinyatakan melalui keterbukaan. kejujuran, ketulusan, tidak pura-pura dan
spontan memberi respon. Dengan sikap ini klien percaya bahwa perawat dapat
membantu memecahkan masalahnya.
Menghargai
: Menerima klien apa adanya dan percaya klien dapat menyelesaikan masalahnya.
Perawat tidak menghakimi, mengejek atau menghina.
Empati :
mengerti dan menerima kehidupan, pikiran dan perasaan klien secara akurat.
Segera : Tanggap
terhadap perasaan klien dan ingin segera membantu.
Konfrontasi
: adalah ekspresi perasaan perawat terhadap prilaku klien yang tidak sesuai.
Kongkrit :
Komunikasi yang jelas, spesifik, mudah dimengerti.
Keterbukaan
: terbuka tentang dirinya.
PENUTUP
Ketrampilan membina hubungan antar
manusia merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki perawat, karena profesi
perawat selalu perhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Perawat membantu
klien dan keluarga untuk menyelasaikan masalahnya secara mandiri atau bersama
perawat.
Ahirnya hubungan antar manusia (
komunikasi ) merupakan konci utama dalam memperbaiki dan meningkatkan citra dan
mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
MAKALAH
KUMPULAN KULIAH KOMUNIKASI
PADA MATA AJARAN KD II
disusun
oleh :
MUH. SABIR, S. KEP
STIKES
MUHAMMADIYAH
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar